Friday, May 18, 2007

berita


Nyai Ontosoroh : Perempuan Jawa Baru
SURABAYA, TIU-Produksi Nyai Ontosoroh kali ini menurut sang sutradara merupakan produksi paling berat. Sejak bulan Juni 2006 secara aktif masing-masing aktor melakukan 'riset' membongkar-bongkar wacara yang terkait dengan novel Bumi Manusia karya Pramudya Ananta Toer dimana Nyai dan Tuan Mellema hidup.
"Kita harus mencari berbagai literatur yang melatari novel ini. Semua aktor terlibat dalam proses adaptasi naskah. Mereka semua wajib membaca novelnya," kata R Giryadi.
Laki-laki kelahiran Blitar ini mengatakan, bahwa selama proses, aktor aktif menawarkan kemungkinan-kemungkinan, bentuk, interpretasi karakter, dan bahkan mencoba membongkar filosofi di balik karakter Nyai. Tak pelak lagi, proses ini harus ada peran kritikus sastra -sebagai-pembanding. Karena itu pada pertengahan Februari lalu, tim produksi mengadakan diskusi kecil bersama Tjahjono Widarmanto seorang yang dikenal sebagai penyair sekaligus kritikus sastra yang tinggal di Ngawi.
Dari bincang-bincang itu ditemukan makna dibalik sikap perlawanan Sanikem (Nyai Ontosoroh). Dibalik sikap yang teguh itu terkandung makna bahwa Nyai merupakan sosok perempuan Jawa Baru (modern) yang mengidamkan persamaan hak dimuka hukum -kolonial- maupun kultulral. "kalau Kartini melawan dengan tulisan. Tetapi Nyai melawan dengan tindakan. Fighting spiritnya adalah tindakan, bekerja, kreatif, berfikir, semua ada pada Nyai," kata Widarmanto. g

0 comments:

ALBUM PERTUNJUKAN

ALBUM PERTUNJUKAN
Aeng Versi 1 di IKIP Surabaya tahun 1996-1997. Disutradarai oleh R Giryadi. Dimainkan oleh Achmad Ansori.