Thursday, June 21, 2007

Profil


Profil Teater Institut Unesa
SURABAYA, TIU-Awal kelahiran teater Institut UNESA (dulu IKIP Surabaya), dari segerombolan mahasiswa di jurusan seni rupa. Mereka mendirikan teater Kosong di jurusannya sekitar tahun 1980-an. Perkembangan selanjutnya, ternyata teater kosong banyak diminati. Sehingga anggotamnya tidak melulu orang seni rupa, tetapi telah menjangkau jurusan lain.
Sayangnya, sejak didirikanya, teater Kosong tidak pernah menjadi terkenal. Setiap ada pementasan, orang-orang menyebutnya, "Arek Institut mentas! Arek Institut mentas!" kata-kata Institut meluncur begitu saja. dan dengan seenaknya Teater Institut menjadi nama yang paten, dari pada nama teater Kosong. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1981-an.


Bergesernya nama, menjadi Teater Institut, ternyata tidak membawa dampak apa-apa. Karena yang bertengger orang-orangnya tetap sama hingga sampai pada tahun 1985-an. Baru setelah terjadi perpecahan dalam tubuhnya, yang kemudian terbagi menjadi teater modern dan tradisional (ketoprak dan loedruk) eksistensi Teater Institut semakin nyata.
Sejak saat itu dimotori Siswo Nurwayudi, tetar Institut merangkak setapak demi setapak.
Produksi-produksi bersekala besar mulai dipentaskan. Beberapa naskah yang sempat diproduksi sejak 1985 sampai 2007 antara lain :
1990 :Pengakuan Pariem (Linus Suryadi), Grafito (Akudiat), Pasukan Berkuda (Siswo Nur Wahyudi), Demit (Heru Kewamurti), Gerr (Putu Wijaya), Tengul (Arifin C Noor), Rashomon (Reunosuke Akutagawa), Orang-orang Bawah Tanah (R. Giryadi), Orang Asing (Ruper Brook), Mimpiku pun Tergusur (Rozad Imron), Aeng ( Putu Wijaya), Bayi 1, 2, 3 (Suher M Saidi), Jalan Pencuri (Tengsoe Tjahjono), Rumah Sakit (Widodo Sulak), Pohon Dalam Piring Tanah (Tengsoe Tjahjono),
2000 : Nyanyian Angsa (Anton P. Chekov), Monolog Peperangan (R. Giryadi), Rashomon (Reunosuke Akutagawa), Mesin Hamlet (Heiner Muller), Monolog Biografi Kursi Tua ( R.Giryadi), Monolog Retorika Lelaki Senja (R Giryadi) Monolog Zeus (Suher M Saidi), Ode Buat Ibu (Uje El) Monolog Teriakan-Teriakan Sunyi ( R Giryadi), Setan Dalam Bahaya ( Al Hakim), Sebuah Tubuh Terbakar di Tepi Pantai (Didik Wahyudi), Garuda Botak (Didik Wahyudi), Larung Dapur ( R Giryadi) dan lain-lain.
Pada periode 1990-an, anggota Teater Institut, tidak hanya sekedar menampung orang-orang yang hanya berlatih teriak-teriak a-i-u-e-o, tetapi mereka yang mempunyai keperdulian terhadap teater. Maka sejak saat itu, bertambahlah anggota-anggota dari luar kampus, yang memberikan kontribusi cukup positif terhadap perkembangan teater Institut, sampai sekarang. Kini, bertempat dilaboratorium seni pertunjukan yang sederhana (tapi lengkap), sering mengadakan pementasan yang bersekala kecil (uji laboratorium).

2 comments:

the royal actor experimental theatre said...

mesin hamlet kapan maen ke jember

Sanca said...

saat ini saya sedang persiapan film Tentang perang kemerdekaan dengan ideologi agama, resolusi jihad, rentang tahun 1942 - 1948, cerita tentang kehidupan KH. Hasyim Asy'ari
tolong kontak saya atau kirimkan email ke sanca_khatulistiwa@yahoo.com

ALBUM PERTUNJUKAN

ALBUM PERTUNJUKAN
Aeng Versi 1 di IKIP Surabaya tahun 1996-1997. Disutradarai oleh R Giryadi. Dimainkan oleh Achmad Ansori.